MATERI PKPJ - PART 1

 Bab 1 Jaringan VLan


Kompetensi Dasar:

3.1 Mengevaluasi VLAN pada jaringan.

4.1 Mengonfigurasi VLAN.

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:

1. memahami teori konsep dasar VLAN,

2. memahami tujuan penggunaan VLAN,

3. memahami pemanfaatan VLAN,

4. memahami cara kerja VLAN, serta

5. mengetahui perangkat VLAN.

Materi Pembelajaran

A. Infrastruktur  Jaringan

1. Pengertian Infrastruktur  Jaringan

Network infrastructure atau infrastruktur jaringan merupakan sebuah kumpulan sistem komputer yang saling berhubungan, dihubungkan oleh berbagai macam bagian dari sebuah arsitektur telekomunikasi. Secara khusus, infrastruktur ini mengacu pada organisasi dan berbagai bagian  konfigurasi dari jaringan komputer individu sampai pada router, kabel, wireless access point, switch, backbone, network protocol, dan network access methodologies

Gambar 1.2 Ilustrasi infrasrtuktur jaringan

Infrastuktur dapat berupa infrastruktur terbuka (open) atau infrastruktur tertutup (close). Contoh infrastuktur terbuka adalah internet, adapun contoh dari infrastruktur tertutup adalah private intranet. Infrastruktur tersebut dapat beroperasi melalui koneksi jaringan kabel atau jaringan wireless, atau kombinasi antara keduanya. 

Bentuk paling sederhana dari infrastruktur jaringan biasanya terdiri dari satu atau lebih komputer, sebuah jaringan atau koneksi Internet, sebuah hub yang menghubungkan komputer yang satu dengan lainnya sampai dengan sistem jaringan yang terhubung dengan sistem jaringan lainnya. Keamanan jaringan atau network security merupakan perhatian utama ketika membangun sebuah infrastruktur jaringan. Kebanyakan arsitektur menggunakan router dengan firewall terintegrasi (built-in firewall), juga software yang memungkinkan kemudahan akses kontrol, data packet monitoring dan penggunaan protokol yang diatur secara ketat.

Keamanan jaringan juga dapat dikontrol dengan cara menyesuaikan network sharing properties pada masing-masing komputer, yang membatasi folder dan file untuk dapat terlihat oleh pengguna tertentu pada jaringan

Gambar 1.3 Pemetaaan kabel fiber optik bawah laut seluruh dunia

Konfigurasi ini menggunakan perangkat dalam mode AP untuk menghubungkan klien yang terdapat dalam jaringannya. Perangkat dalam mode AP berfungsi sebagai hub seperti pada jaringan wired, tetapi bedanya perangkat dalam mode AP memancarkan SSID supaya komputer atau perangkat lain dalam jaringan dapat menghubungkan diri.

1. Cara Melakukan    Konfigurasi


Pada penggunaannya, Access Point harus dikonfigurasikan terlebih dahulu. Terdapat dua cara untuk mengonfigurasikan Access Point (AP). Pertama, konfigurasi menggunakan W-LAN (Wireless LAN) card yang dipasang pada slot PCI, USB wireless ataupun mengunakan card PCMCIA. Kedua, konfigurasi menggunakan kabel UTP yang dihubungkan antara NIC di PC dengan salah satu port RJ-45 yang terdapat di AP. Berikut cara yang dapat dilakukan. 


a. Pasangkan adaptor AP ke listrik rumah. Setelah access point menyala, hubungkan kabel UTP ke NIC yang ada di PC Anda, kemudian pasangkan ujung satunya lagu ke port nomor 1 di access point. 

b. Setelah semuanya selesai, buka kontrol panel dengan cara mengklik Start/Control Panel, kemudian klik Network Connections. 

c. Setelah dialog Network Connection tampil, klik kanan ikon ethernet LAN lalu pilih Properties. 

d. Pada kotak This connection uses the following items, klik internet Protocol(TCP/ IP) kemudian klik tombol Properties. 

e. Pilih opsi Use the following IP address, lalu pada IP address masukkan IP dan subnet mask-nya. Untuk kelasnya, sesuaikan dengan kelas IP perangkat WLAN Anda. Akhiri dengan mengklik tombol OK.

f. Setelah selesai, buka web browser Anda lalu pada address bar ketikkan ‘http://192.168.1.1’ kemudian tekan Enter. 

g. Maka akan muncul jendela user name dan password, pada user name ketik‘admin’ kemudian pada bagian password biarkan saja kosong, tekan Enter. Oleh karena AP W-LAN merek Linksys yang kita gunakan, maka kita tidak perlu merasa bingung dengan segala perbedaan tampilan yang ada. Pada umumnya konfigurasi AP tidak terlalu berbeda jauh. 

Setelah Anda menekan tombol Enter, maka akan tampil jendel konfigurasi Access Point Linksys. Klik tab Wireless, di jendela inilah Anda akan memasukkan nama jaringan wireless yang akan Anda gunakan, atau yang sering disebut dengan SSID (Service Set Identifier). Pada Wireless Channel, klik tombol dropdown lalu pilih channel yang ingin Anda gunakan. 

Pemahaman tentang channel sangat penting diketahui, karena channel merupakan sebuah bagian pada pita atau band frekuensi. Penentuan sebuah channel yang tepat sangat penting dilakukan supaya setiap frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap) dengan jaringan WLAN di sekitar kita. Pada frekuensi 2.4GHz ini, ada channel yang dapat Anda gunakan. Berikut cara menentukan channel yang tepat. 

a. Untuk Wireless SSID Broadcast, pilih opsi Enable. Setelah semuanya selesai, simpan konfigurasi Anda dengan cara mengklik tombol Save. 

b. Tunggu beberapa saat jika proses menyimpan tadi telah selesai, maka akan tampil sebuah gambar. Klik tombol Continue untuk melanjutkan.

1. Keuntungan Konfigurasi Mode Infrastruktur

Keuntungan pada konfigurasi mode infrastruktur antara lain sebagai berikut. 

a. Untuk sistem AP dengan melayani banyak PC tentu lebih mudah melakukan manajemen jaringannya dan komputer klien dapat mengetahui bahwa di suatu tempat ada sebuah perangkat atau komputer yang memancarkan sinyal AP dari sebuah jaringan. 

b. Bila mengunakan perangkat khusus, maka tidak diperlukan sebuah PC berjalan setiap waktu untuk melayani klien pada jaringan. Umumnya perangkat AP dapat dihubungkan langsung ke sebuah switch atau sebuah jaringan LAN. Sehingga dapat menghubungkan komputer yang menggunakan Wi-Fi untuk dapat masuk ke dalam sebuah jaringan. 

c. Sistem keamanan pada AP lebih terjamin. Untuk fitur pengaman sebuah perangkat AP memiliki beberapa fitur seperti melakukan pemblokiran IP atau MAC address, membatasi pemakai pada port dan lain-lain.

B. Pengertian VLAN

1. Teknologi VLAN

Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. VLAN dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik

VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Supaya komputer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap komputer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port. Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan sekelompok peralatan yang secara logika dihubungkan satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logika berdasarkan fungsi, departemen atau project team. 

Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen) sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal tetapi lebih pada koneksi logikal, yang tentunya lebih fleksibel. 

Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa subnetwork. VLAN mengizinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang sama. Konfigurasi VLAN itu sendiri dilakukan melalui perangkat lunak (software), walaupun komputer tersebut berpindah tempat, tetapi tetap berada pada jaringan. 

VLAN dapat juga melakukan segmentasi jaringan switch berbasis pada fungsi, departemen maupun tim proyek. Kita dapat juga mengelola jaringan kita sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan perusahaan sehingga para pekerja dapat mengakses segmen jaringan yang sama walaupun berada dalam lokasi yang berbeda. Contoh penerapan teknologi VLAN dijelaskan dalam gambar di bawah ini.
Gambar 1.4 Contoh penerapan teknologi VLAN.

1. Perbedaan Mendasar antara LAN dan VLAN 

LAN adalah sebuah jaringan area lokal yang didefinisikan dan dinaungi oleh alamat network dan alamat broadcast yang sama. Perlu Anda ingat juga bahwa pada perangkat Router akan menghentikan traffic broadcast apapun itu protocolnya, tetapi pada switch akan secara otomatis meneruskannya berhubungan walaupun terpisah secara fisik.

Gambar 1.5 Topologi VLAN dengan Router


     VLAN atau Virtual LAN yaitu sebuah jaringan LAN yang secara virtual dibuat di sebuah switch. Pada switch standard biasanya akan meneruskan traffic dari satu port ke semua port yang lain ketika ada traffic dengan domain broadcast yang sama melewati port tersebut. Pada switch yang khusus, dapat digunakan pada beberapa LAN yang berbeda dengan ID yang berbeda di tiap portnya, dan hanya akan meneruskan traffic ke port-port yang memiliki id yang sama. Switch type khusus ini sebenarnya sudah secara otomatis memasang VLAN di dalamnya (vlan id=1) yang beranggotakan semua port yang ada. 
      Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network (LAN) dengan Virtual Local Area Network (VLAN) adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan. 

Post a Comment

0 Comments