JURNAL
REFLEKSI PENGALAMAN MENGAJAR DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
Romi
Haryana Usman
No.UKG 201502953792
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Tugas Jurnal Modul 1 PPG Dalam Jabatan 2024
LPTK Universitas Negeri Makassar
PENDAHULUAN
Pembelajaran Sosial dan
Emosional adalah sebuah teori pembelajaran yang mengacu kepada teori yang
dikembangkan oleh Daniel Goleman, yaitu Emotional Intelligence (EI) atau
Kecerdasan Emosional dan dan Social Intelligence (SI) atau Kecerdasan Sosial.
Dua teori pada waktu yang berbeda, akan tetapi memiliki filosofi yang sama, di
mana akar dari teori di atas adalah, bahwa untuk menghadapi kompleksitas
persoalan di dunia modern hari ini, tidak cukup dengan bermodalkan kecerdasan
intelektual saja (Intelligence Quotient), tapi juga dibutuhkan kecerdasan lain,
yang dalam istilah Goleman disebut Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Sosial.
Seperti biasa sebelum pembelajaran
dimulai saya menginstruksikan peserta didik melakukan do’a bersama dipembukaan
kelas, mengabsen siswa dan di lanjutkan dengan pembelajaran. Yang saya rasakan
sangat menyenangkan dalam mengelola kelas dengan cara seperti ini. Setelah saya
mempelajari tentang pembelajaran sosial emosional, saya coba memahami kebutuhan
peserta didik dalam hal kemampuan bersosial, dan memperhatikan emosional mereka.
Dan saya menemukan hal-hal yang menarik dari para peserta didik.
Inilah beberapa hal yang saya lakukan.
Diantaranya :
1. Membuat kesepakatan kelas
1. Melakukan ice breaking (Kesadaran Diri)
1. Membagi kelas dalam beberapa kelompok (kemampuan
berelasi)
1. Dan memberikan
tugas dengan memberikan pilihan kepada peserta didik. (Pilihan yang bertanggung
jawab)
Dengan melakukan kesepakatan kelas, peserta didik
berusaha untuk memenuhi kesepakatan yang telah dibuat, begitu pun dengan saya
berusaha untuk memenuhi kesepakatan tersebut sebagai teladan kepada peserta
didik.
Ice breaking berhasil dalam
membangkitkan semangat peserta didik, keadaan mereka yang semula tidak
semangat, masalah yang mereka bawa dari rumah, seketika hilang dengan adanya
ice breaking. Yang ada di wajah mereka adalah senyuman dan semangat mereka
dalam mengikuti pembelajaran.
Membagi kelas dalam beberapa kelompok
bukan ide yang buruk, dengan penamaan kelompok berdasarkan materi yang di ampu,
membuat mereka dapat membantu mereka dalam mengulangi materi yang sudah di
dapatkan. Selain itu pula, mereka data berkolaborasi dan kemampuan dalam relasi
antar teman dapat terjalin.
Memberikan pilihan dalam membuat jawaban tugas yang
di berikan dapat meningkatkan kreatifitas peserta didik, hal tersebut terbukti
dari pilihan jawaban mereka baik dalam bentuk poster, bentuk presentasi ataupun
video.
UMPAN BALIK
Umpan balik yang saya lakukan dalam bentuk google form dan di simpan dalam google spreadsheet. Berikut screenshoot dari refleksi.
0 Comments